Sabtu, 16 Januari 2010

STRATEGI BISNIS

strategi bisnis

Dalam bisnis percetakan, modal orang lain sebenarnya itulah modal usaha Anda. Karena jika mereka memesan order cetakan, mereka umumnya membayar panjar 50 persen. Sisanya 50 persen keuntungan Anda. Keuntungan Anda, karena pemesan itu tidak mengetahui bagaimana proses pembelian bahan dan ongkos cetak yang murah. Konsumen hanya tahu harga per lembarnya.
Contohnya jika mereka memesan 1000 lembar undangan atau brosur, maka biasanya harga per lembarnya 2 ribu rupiah. Jadi total pembayaran konsumen dari harga itu 2 juta rupiah. Nah, 1 juta adalah modal Anda mengelola order cetakan. Sisanya, 1 juta rupiah keuntungan Anda. Dalam bisnis percetakan, makin banyak pesanan, maka akan makin besar keuntungan yang akan Anda peroleh.
Bagaimana caranya memulai bisnis percetakan ini meski tanpa modal?
Langkah pertama sebelum memulai usaha percetakan, kumpulkan terlebih dahulu informasi diantaranya Cari tahu di daerah Anda toko-toko penjual bahan percetakan misalnya bahan kertas kertas.
Ambil contoh berbagai jenis kertasnya dan catat harga-harga berdasarkan ukurannya. Sebaiknya jangan hanya satu toko tapi beberapa toko penjual bahan. Catat nomor teleponnya. Ini berguna untuk membandingkan harga dan jika Anda ingin memesan dan menanyakan ketersediaan bahan hanya melalui telepon.
Khusus cetakan undangan, selain kertas undangan, Anda sebaiknya juga membeli contoh-contoh blangko undangan yang paten dan sudah terdesain di toko penyedia blanko undangan. Gunanya, jika ada pemesan, Anda sisa memperlihatkan saja kepada konsumen, contoh blanko tersebut. Ini lebih praktis, karena blanko telah tersedia dan Anda tinggal mengetik dan mendesain redaksi undangannya
Langkah Kedua : Jika skill mendesain Anda masih rendah, gunakan skill orang lain. Karena itu, cari tahu tempat-tempat desain untuk mendesain model dan redaksi undangan . Namun juga lupa, Anda juga tetap belajar mendesain terutama program CorelDraw dan Photoshof. Kedua program ini paling inti dalam percetakan, meski kita tidak memiliki peralatan cetak. Para pemodal besar kan memiliki bahan dan mesin.
Langkah Ketiga : Cari informasi tempat yang menerima jasa ongkos cetak baik sablon maupun offset. Jangan hanya satu tempat. Ingat, tanyakan masing-masing ongkos cetaknya secara detail, sesuai ukurannya. Catat nomor teleponnya. Tujuannya, agar bahan yang Anda beli, Anda desain dan kelak akan Anda bawa ke jasa sablon dan jasa cetak offset.
Langkah Keempat. Cari tahu tempat pembuatan master film khususnya untuk order cetakan yang dioffset. Karena proses cetakan offset ini dimulai dari pembuatan film. Tujuannya agar cetakan lebih cepat, karena kita telah menyediakan film sebelumnya, dan jasa offset tinggal mencetaknya saja.
Jika ada cetakan yang belum mampu Anda tangani, jangan tolak order cetakan tersebut. Sebaiknya, minta waktu kepada konsumen. Nah diam-diam Anda lebih baik menghubungi relasi percetakan Anda. Tanyakan harga dasarnya dan naikkan harga tersebut. Karena biasanya sesama percetakan
harga dasar yang diberikan, bukan harga umum. Biarlah relasi Anda yang menanganinya karena mereka lebih berpengalaman. Anda tinggal mengontrol pesanan tersebut, karena melalui Anda.
Untuk penentuan harga, baik cetakan undangan maupun offset, Anda sudah bisa mengkalkulasi berdasarkan informasi yang Anda peroleh, harga bahan kertas, Rp 300 Ribu sebanyak 100 lembar. Ongkos sablon Rp. 300 Ribu hingga selesa. Ongkos cetak misalnya order dicetak mesin offset Rp 250
ribu. Berdasarkan pengalaman, umumnya modal semua itu maksimal biaya 50 persen dari pesanan. Jadi 50 persen berikutnya adalah keuntungan Anda.
Jika Anda telah mengetahui semua di atas berarti langkah-langkah Anda adalah :
1. Menerima order undangan atau brosur.
2. Ke tempat desain untuk mendesain pesanan.
3. Memperlihatkan redaksi pesanan baik undangan maupun brosur kepada konsumen untuk melihat final dan redaksi pesanan.
4. Setelah redaksi dan disain disetujui pemesan, maka langkah
- Anda beli bahan seperti kertas.
- Bawa bahan kertas dan desain ke percetakan sablon atau offset sekaligus dengan file desainnya
- Selanjutnya dan mengontrolnya
- Setelah selesai, Anda menerima sisa pembayaran. Itulah keuntungan Anda
Hanya memanfaatkan modal, skill dan pengetahuan orang lain, serta informasi yang tak diketahui konsumen, Anda sudah bisa mendapatkan penghasilan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar